Penerapan bioinformatika di berbagai cabang dan bidang ilmu

  • 0

BIOINFORMATIKA
Istilah bioinformatics awal dikemukakan di era 1980-an untuk mengolah data analisis biologi dengan menggunakan computer. Bioinformatika sering diterapkan dalam bidang-bidang sekuen DNA, pembuatan basis data pada tahun 1960-an. Paulien Hogeweg merupakan tokoh yang menciptakan istilah  bioinformatika pada tahun 1970. Komputer menjadi penting dalam ilmu biologi molekuler seiring penemuan urutan insulin di awal tahun 1950an oleh Frederick Sanger. Pelopor Bioinformatika di lapangan adalah Margaret Oakley Daydoff, yang dipuji oleh David Lipman (National Center for Biotechnology Information). Daydof berhasil menyusun salah satu database urutan protein pertama. Pelopor lain, Elvin A Kabat, berhasil memelopori analisis urutan biologis pada tahun 1970 ( James, 2001 ).
Bioinformatika berasal dari bahasa yaitu “bioinformatics” yang artinya (ilmu yang mempelajari ) penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah  biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan. Bioinformatika merupakan ilmu terapan yang lahir dari perkembangan teknologi informasi dibidang molekular. Pembahasan dibidang bioinformatik ini tidak terlepas dari perkembangan biologi molekular modern, salah satunya  peningkatan pemahaman manusia dalam bidang genomic yang terdapat dalam molekul DNA ( James, 2001 ). Aprijani dan Elfaizi (2004) menyatakan bioinformatika merupakan kajian yang memadukan disiplin biologi molekul, matematika dan teknonologi informasi (TI). Ilmu ini didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisis untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi molekul. Biologi molekul sendiri juga merupakan bidang interdisipliner, mempelajari kehidupan dalam level molekul. Utama (2003) menyatakan bioinformatika didefenisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi. Ilmu ini merupakan ilmu baru yang yang merangkul berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu komputer, matematika dan fisika, biologi, dan ilmu kedokteran, yang kesemuanya saling menunjang dan saling bermanfaat satu sama lainnya ( Homan, 2000 ). Sedangkan menurut Tekaia (2004, dalam Aprijani dan Elfaizi (2004)  bioinformatika merupakan metode matematika, statistik dan komputasi yang  bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah biologi dengan menggunakan sekuen DNA dan asam amino dan informasi-informasi yang terkait dengannya ( Homan, 2000 ).
BIOINFORMATIKA KLASIK
Bioinformatika klasik merupakan bioinformatika yang lebih menitik  beratkan pada sekuen DNA, yang merupakan materi genetic yang terdapat pada asam nukleat di protein. Protein terdapat di tubuh makluk hidup. Karena protein merupakan senyawa organic yang penting, termasuk bahan dasar materi genetic DNA dari asam nukleat ( James, 2001 ). Bioinformatika klasik belum dilakukan perbandingan genom dari beberapa spesies yang berbeda. Selain itu juga belum dilakukan pengukuran jumlah relative dari kopian atau cetakan dari sebuah pesan genetic seperti pada Bioinformatika  baru. Selain itu juga belum bisa menemukan fungsi dan dan keterkaitan dari gen,  juga belum dapat melihat kerja fungsi hormone( James, 2001).
BIOINFORMATIKA BARU
Bioinformatika baru telah berhasil mencapai suatu metode besar yang  belum dapat dilakukan pada bioinformatika klasik. Proyek pemetaan genom manusia disebut dengan ( Human Genome Project ). Proyek Human Genome  Project menyebabkan berubahnya bentuk dan prioritas riset, serta terjadi  perubahan pula pada penerapan Bioinformatika. Berhasilnya riset Human Genome Project membawa perkembangan yang  pesat bagi biologi terutama bidang biologi molekuler dengan memanfaatkan  bioinforamtika yang berteknologikan komputer. Para ahli mengatakan bahwa kita  berada pada masa pascagenom. Selesainya proyek Human Genome Project maka membawa perubahan pada bioinformatika yaitu, dapat mencari perbedaan dan  persamaan di antara gen-gen yang berbeda pada spesies yang sama maupun spesies yang berbeda. Dari perbedaan-perbedaan tersebut maka dapat digunakan untuk proses identifikasi secara molekuler, identifikasi dan pengelompokkan secara filogenik dengan berdasarkan persamaan dan perbedaan genetic, sehingga dapat diketahui proses evolusi, sehingga melahirkan cabang ilmu yang disebut dengan ilmu evolusi yang disebut juga dengan perbandingan genom (comparative  genomics) ( Homan, 2000 ). Di era ini muncul suatu teknologi yang didesain untuk mengukur jumlah copian sebuah pesan genetic dari beberapa tingkatan yang berbeda pada  perkembangannya. Contohnya adalah DNA Microarrays.
Selain itu cara tersebut dapat mengidentifikasi fungsi-fungsi dan suatu keterkaitan gen akan semakin tumbuh. Perubahan besar akan terjadi dalam penekanan dari gen itu sendiri dari hasil-hasil gen. yang pada akhirnya akan menuntun ke usaha untuk mengkatalogkan semua aktivitas dan karakteristik interaksi antara semua hasil-hasil dari gen ( pada manusia ) yang disebut proteomics, usaha untuk mengkristalisasi dan memprediksika struktur-struktur dari semua protein ( pada manusia ) yang disebut structural genomics. Bioinformatika sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Bioinformatika menyebabkan kepesatan yang didapat dari ilmu biologi dengan memanfaatkan teknologi yang memudahkan dalam pengerjaannya dan mendapatkan hasil keakuratan yang tinggi, sehingga menunjang kehidupan manusia.
CABANG-CABANG TERKAIT DENGAN BIOINFORMATIKA
Bioinformatika menggabungkan berbagai bidang ilmu komputer, matematika, dan engineering untuk memproses data biologi. Supercomputer digunakan untuk membaca dan memproses data biologi supaya hasilnya semakin cepat didapatkan. Berbagai sistem informasi dan database digunakan untuk menyimpan dan menyusun data biologi. Dalam menganalisa data biologi, juga diperlukan berbagai algoritma Artificial Intelligence, Machine Learning, Soft Computing, Data Mining, Image Processing, dan Simulation ( James, 2001 ).
Bioinformatika merupakan penerapan kecanggihan teknologi computer pada ilmu  biologi. Selain pada ilmu biologi, bioinformatika juga berpengaruh atau terkait pada cabang-cabang ilmu lain, terutama ilmu-ilmu yang terkait dengan dunia SAINS. Beberapa ilmu yang terkait adalah biophysics (biofisika), Computational Biology, Medical Informatics, Cheminformatics, Mathematical Biology, Proteomics, dan Pharmacogenomics, yang akan dibahas satu persatu dibawah ini, antara lain :
6.1 Biophysics
Biofisika merupakan cabang ilmu yang menerapkan beberapa ilmu atau teknik fisika untuk menerapakan ilmu biologi. Bioinformatika juga tercipta berdasarkan analisis dan teknik yang ada di ilmu fisika. Maka dari itu ilmu fisika  juga diperlukan dalam biologi, termasuk pada bioinformatika.
6.2 Computational Biology
Komputasi biologi ini hubungannya dengan ilmu bioinformatika dekat, karena computasi biologi ini lebih dekat dengan biologi umum klasik. Computational biology diantara memfokuskan pada populasi, biologi teorotis, dan gerak evolusi, dari pada dalam biomedis dalam biologi molekuler dan biologi sel. Biologi molekuler penting dalam computational biology. Diartikan bahwa data-data yang disajikan lebih pada gaya statistika dari  pada model yang sebenarnya. Tidak semua nya pada computasi biologi merupakan biologi, namun computasi lebih condong pada ilmu matematika.
6.3 Medical Informatics
Bidang medis memerlukan ilmu dan penerapannya bioinformatika. Pengguannkan pada medical inforamatics, diterapakan seperti analisis atau deagnosa suatu penyakit. Memprediksi berapa tingkat kecepatan pertumbuhan  penyakit. Informasi medis juga dikodekan atau ditampilkan dalam bentuk algoritma. Dengan demikian maka akan membantu dan memudahkan ilmu medis dalam perkembangan dan kemajuan bidang ilmu medis. Biologi memegang  peranan yang besar dan keterkaitannya besar dengan ilmu medis.
6.4 Cheminformatics
Cheminformatics adalah bidang dalam kimia, yang juga menggunakan cara dalam biologi, sedangkan cara dalam kimia seperti kombinasi dari sintesis kimia. Pada intinya digunakan dalam penemuan dan pembuatan obat.  penemuan obat-obat ini dapat membawa manfaat manusia. seperti  peneman obat penisilin yang dapat menggambarkan bagaimana cara untuk menemukan dan mengembangkan obat-obatan hingga sekarang. Keberhasilan dalam penemuan ini pun didasakan atas usaha dan waktu yang lama. Dibutuhkan tahap-tahap penting dan ketelitian hingga berhasil pembuatan obat. Keadaan yang lambat salah satu factor penghambat dalam pembuatan obat, namun ketersediaan obat dibutuhkan, maka diterapkanlah IT untuk membantu proses pengerjaan pembuatan obat-obatan. Yaitu dengan mengotomatiskan proses-proses yang terkait dengan sintesis kimiawi yang dilakukan oleh ahli kimia, maupun para ahli biokimia. Kecepatan pengerjaan dalam sintesis obat seperti inilah yang menjadi target dari Cheminformatics. Beberapa bidang yang dikaji dalam Cheminformatics antara lain : Visualisation Tools, Synthesis Planning, Reaction and Structure Retrieval, 3-D,Structure Retrieval, Modelling, Computational Chemistry, and Utilities.
6.5 Mathematical Biology
Mathematical Biology merupakan penerapan bidang ilmu biologi di matematika. Pada matematika biologi sering menggunakan ilmu biologi yang di analisis secara matematika, baik mengggunakan algoritma, menggunakan statistic, menggunakan grafik, yang tujuannya adalah untuk mempermudah pembacaan data. Mathematical Biology sering digunakan untuk aplikasi software. Dengan Mathematical Biology, sebagai missal menggunakan software dengan analisis matematika dan diterapkannya pada biologi. Missal seperti pembuatan software klasifikasi tumbuhan ataupun klasifikasi hewan pada taksonomi tumbuhan dan taksonomi hewan. Dengan menggunakan prinsip matematika yaitu teori  permutasi.
6.6 Proteomics
Merupakan studi biologi yang lebih mendalami pada struktur dan fungsi dari protein. Protein merupakan senyawa organic yang penting untuk metabolisme sel. Protein memiliki peranan penting, dan dapat dikatakan senyawa terbanyak yang dibutuhkan oleh makluk hidup. Misalnya protein yang berupa asam nukleat sebagai bahan pennyusun DNA, DNA merupakan materi genetic pada suatu makluk hidup. Penerapannya adalah dengan cara mengguankan teknologi untuk menganalisisnya. Sehingga didapatkan hasil yang akurat, cepat, dan maksimal dalam analisisnya. Diamping itu pula dikarenakan pengerjaan secara manual akan memakan waktu yang lama. Dan membutuhkan teknologi yang tinggi dalam  pengerjaannya. Namun dengan adanya teknologi maka akan mempermudah dalam  pengerjaannya. Berhubungan dengan bioinformatika dikarenakan protein merupakan bagian dari studi biologi dan teknologi yang digunakan menerapkan  prinsip teknologi informasi. Dua studi biologi dan teknologi informasi merupakan  pengertian dari Bioinformatika.
6.7 Pharmacogenomics
Pharmacogenomics merupakan bidang studi yang menganalisis bagaimana respon atau efek obat-obatan terhadap seseorang. Pharmacogenomics merupakan kombinasi dari bidang ilmu farmakologi dan genomic. Ini semua juga diguakan teknik sekuen DNA dan sejuen DNA sendiri digunakan untuk analisis DNA.
Penerapan
Bioteknologi berakar dari bidang biologi, sedangkan perkembangan teknologi informasi tak dapat dilepaskan dari matematika. Umumnya biologi dan matematika dianggap sebagai dua bidang yang sangat berbeda, dan sulit untuk dipadukan. Tetapi perkembangan ilmu pengetahuan terkini justru menunjukkan sebaliknya. Perpaduan antara biologi dan matematika, menghasilkan embrio suatu cabang pengetahuan baru yang memiliki masa depan yang menjanjikan di abad 21 ini. Embrio itulah yang bernama bioinformatika. Bioinformatika merupakan perpaduan harmonis antara teknologi informasi dan bioteknologi, yang dilatarbelakangi oleh ledakan data (data explosion) observasi biologi sebagai hasil yang dicapai dari kemajuan bioteknologi.
Contohnya adalah pertumbuhan pesat database DNA pada GenBank. Genbank adalah database utama dalam biologi molekuler, yang dikelola oleh NCBI (National Center for Biotechnology Information) di AS.
Kemajuan teknik biologi molekuler dalam mengungkap sekuens biologi protein (sejak awal 1950an) dan asam nukleat (sejak 1960an) mengawali perkembangan pangkalan data dan teknik analisis sekuens biologi. Pangkalan data sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun 1960an di AS, sementara pangkalan data sekuens DNA dikembangkan pada akhir 1970an di Amerika Serikat dan Jerman pada Laboratorium Biologi Molekuler Eropa (European Molecular Biology Laboratory).
JENIS DATA BIOLOGI DI BIOINFORMATIKA
Bioinformatika adalah kombinasi dari biologi dan teknologi informasi. Disiplin ilmu ini meliputi berbagai perkakas sistem komputasi dan metoda yang digunakan untuk mengatur, meneliti dan menggerakkan besar satuan data biologi. Secara esensial, bioinformatika mempunyai tiga komponen:
·       Penciptaan database yang memungkinkan penyimpanan dan manajemen pengaturan data biologi yang besar.
·       Pengembangan algoritma dan statistik untuk menentukan hubungan diantara sejumlah data set yang besar.
·       Penggunaan dari perkakas untuk analisa dan penafsiran dari berbagai jenis data biologi, mencakup DNA, RNA dan urutan protein, struktur protein, profil ekspresi gen, dan jalur biokimia.
7.1 Manajemen Data
Manajemen Data Termasuk pemeliharaan database dan pemrosesan data, merupakan tugas paling dasar dan yang paling utama. Sejumlah besar data yang  bisa digunakan bersama dibuat oleh berbagai lembaga penelitian yang dibiayai  publik, dan diletakkan di dalam bank data publik. Anotasi data mentah, yang artinya menambahkan berbagai deskripsi dan fungsi, merupakan bagian yang sangat penting dari pekerjaan ini, dan sebagian besar didanai oleh lembaga  penelitian pemerintah (James, 2001 ).
7.2 Struktur dan Sekuens Protein dan Gen
Struktur dan sekuens protein dan gen. Sekuens digunakan untuk merepresentasikan molekul makro. Struktur gen yang mengkodifikasi sekuens asam amino di dalam protein dibuat menggunakan proyek sekuensial genom. Data genomik akan diterjemahkan menggunakan komputer menjadi sekuens protein ( James, 2001 ).
7.3 Struktur Molekuler 3D.
Struktur Molekular 3D. Pemodelan komputer bisa menggambarkan struktur ini menggunakan pengukuran fisik menggunakan sinar X atau resonansi magnetik nuklir ( James, 2001 ).
7.4 Fungsi dan Struktur Genom
Fungsi dan Struktur Genom. Genom dari suatu organisme (mahluk hidup) terdiri dari materi genetik keseluruhan. Informasi fungsi dan struktur genom adalah informasi detail dasar yang selalu diperbaharui dengan berbagai informasi baru termasuk tautan ke berbagai database yang lain ( James, 2001 ).
7.5 Data Bibliofrafik
Data Bibliografik, seperti abstrak dari suatu artikel sains. Jumlah data yang meningkat secara eksponensial, terutama yang berhubungan dengan proyek genom, seperti proyek sekuensial genom manusia. Data yang saat ini bisa diakses  publik melalui internet merupakan susunan data dalam bentuk kecil ( James, 2001 ).
Perkembangan di Indonesia
Di Indonesia, Bioinformatika masih belum dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini dapat dimaklumi karena penggunaan komputer sebagai alat bantu belum merupakan budaya. Bahkan di kalangan peneliti sendiri, barangkali hanya para peneliti biologi molekul yang sedikit banyak mengikuti perkembangannya karena keharusan menggunakan perangkat-perangkat Bioinformatika untuk analisa data. Sementara di kalangan TI masih kurang mendapat perhatian. Ketersediaan database dasar (DNA, protein) yang bersifat terbuka/gratis merupakan peluang besar untuk menggali informasi berharga daripadanya. Database genom manusia sudah disepakati akan bersifat terbuka untuk seluruh kalangan, sehingga dapat digali/diketahui kandidat-kandidat gen yang memiliki potensi kedokteran/farmasi. Dari sinilah Indonesia dapat ikut berperan mengembangkan Bioinformatika. Kerjasama antara peneliti bioteknologi yang memahami makna biologis data tersebut dengan praktisi TI seperti programmer, dan sebagainya akan sangat berperan dalam kemajuan Bioinformatika Indonesia nantinya.
Sebagai kajian yang masih baru, Indonesia seharusnya berperan aktif dalam mengembangkan Bioinformatika ini. Paling tidak, sebagai tempat tinggal lebih dari 300 suku bangsa yang berbeda akan menjadi sumber genom, karena besarnya variasi genetiknya. Belum lagi variasi species flora maupun fauna yang berlimpah. Memang ada sejumlah pakar yang telah mengikuti perkembangan Bioinformatika ini, misalnya para peneliti dalam Lembaga Biologi Molekul Eijkman. Mereka cukup berperan aktif dalam memanfaatkan kajian Bioinformatika. Bahkan, lembaga ini telah memberikan beberapa sumbangan cukup berarti, antara lain:
1. Deteksi Kelainan Janin
Lembaga Biologi Molekul Eijkman bekerja sama dengan Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sejak November 2001 mengembangkan klinik genetik untuk mendeteksi secara dini sejumlah penyakit genetik yang menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik maupun retardasi mental seperti antara lain, talasemia dan sindroma down. Kelainan ini bisa diperiksa sejak janin masih berusia beberapa minggu. Talasemia adalah penyakit keturunan di mana tubuh kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga mengalami anemia berat dan perlu transfusi darah seumur hidup. Sedangkan sindroma down adalah kelebihan jumlah untaian di kromosom 21 sehingga anak tumbuh dengan retardasi mental, kelainan jantung, pendengaran dan penglihatan buruk, otot lemah serta kecenderungan menderita kanker sel darah putih (leukemia). Dengan mengetahui sejak dini, pasangan yang hendak menikah, atau pasangan yang salah satunya membawa kelainan kromosom, atau pasangan yang mempunyai anak yang menderita kelainan kromosom, atau penderita kelainan kromosom yang sedang hamil, atau ibu yang hamil di usia tua bisa memeriksakan diri dan janin untuk memastikan apakah janin yang dikandung akan menderita kelainan kromosom atau tidak, sehingga mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan apakah kehamilan akan diteruskan atau tidak setelah mendapat konseling genetik tentang berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Di bidang talasemia, Eijkman telah memiliki katalog 20 mutasi yang mendasari talasemia beta di Indonesia, 10 di antaranya sering terjadi. Lembaga ini juga mempunyai informasi cukup mengenai spektrum mutasi di berbagai suku bangsa yang sangat bervariasi. Talasemia merupakan penyakit genetik terbanyak di dunia termasuk di Indonesia.
2. Pengembangan Vaksin Hepatitis B Rekombinan
Lembaga Biologi Molekul Eijkman bekerja sama dengan PT Bio Farma (BUMN Departemen Kesehatan yang memproduksi vaksin) sejak tahun 1999 mengembangkan vaksin Hepatitis B rekombinan, yaitu vaksin yang dibuat lewat rekayasa genetika. Selain itu Lembaga Eijkman juga bekerja sama dengan PT Diagnosia Dipobiotek untuk mengembangkan kit diagnostik.
3. Meringankan Kelumpuhan dengan Rekayasa RNA
Kasus kelumpuhan distrofi (Duchenne Muscular Dystrophy) yang menurun kini dapat dikurangi tingkat keparahannya dengan terapi gen. Kelumpuhan ini akibat ketidaknormalan gen distrofin pada kromosom X sehingga hanya diderita anak laki-laki. Diperkirakan satu dari 3.500 pria di dunia mengalami kelainan ini. Dengan memperbaiki susunan ekson atau bagian penyusun RNA gen tersebut pada hewan percobaan tikus, terbukti mengurangi tingkat kelumpuhan saat pertumbuhannya menjadi dewasa. Gen distrofin pada kasus kelumpuhan paling sering disebabkan oleh delesi atau hilangnya beberapa ekson pada gen tersebut. Normalnya pada gen atau DNA distrofin terdapat 78 ekson. Diperkirakan 65 persen pasien penderita DMD mengalami delesi dalam jumlah besar dalam gen distrofinnya. Kasus kelumpuhan ini dimulai pada otot prosima seperti pangkal paha dan betis. Dengan bertambahnya usia kelumpuhan akan meluas pada bagian otot lainnya hingga ke leher. Karena itu dalam kasus kelumpuhan yang berlanjut dapat berakibat kematian. Teknologi rekayasa RNA seperti proses penyambungan (slicing) ekson dalam satu rangkaian terbukti dapat mengoreksi mutasi DMD. Bila bagian ekson yang masih ada disambung atau disusun ulang, terjadi perubahan asam amino yang membentuk protein. Molekul RNA mampu mengenali molekul RNA lainnya dan melekat dengannya.
KESIMPULAN

Bioinformatika merupakan suatu bidang ilmu biologi yang memanfaatkan teknologi computer untuk pendukung ilmu biologi. Bioinformatika terdiri atas  bioinformatika baru dan klasik, bioinformatika klasik masih focus pada sekuens DNA, sedangkan bioinformatika baru pemetaan genom manusia sudah selesai. Di sini kita sudah bisa melakukan perbandingan genom dari berbagai spesies yang  berbeda, mengukur jumlah relatif dari kopi atau cetakan dari sebuah pesan genetik, menemukan fungsi dan keterkaitan dari gen, dan melihat kerja fungsi genom. Bioinformatika memiliki keterkaitan dengan beberapa cabang ilmu IPA lainnnya, seperti, Biophysics, Computational biology, Medical informatics, Cheminformatics, Mathematical Biology, Proteomics, dan Pharmacogenomics. Bioinformatika memiliki jenis data, yaitu Manajemen Data , Struktur dan Sekuens Protein dan Gen, Struktur molekuler 3D, Fungsi dan Struktur Genom , dan Data Bibliofrafik. Bioinformatika memiliki 3 komponen yaitu : Penciptaan database, Pengembangan algoritma dan statistik dan Penggunaan dari perkakas.

Referensi :

Penerapan Cloud Computing beserta cara kerjanya

  • 1

Cloud computing


Cloud Computing adalah suatu gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Komputasi bisa diartikan sebagai cara untuk menyelesaikan sebuah masalah dari inputan data dengan menggunakan algoritma. 



Teknologi komputasi adalah aktivitas penggunaan dan pengembangan teknologi komputer, perangkat keras, dan perangkat lunak komputer. Ia merupakan bagian spesifik komputer dari teknologi informasi.Gaya komputasi yang terukur dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet :

·         Komputasi mobile menggunakan teknologi komputer yang bekerja seperti handphone, sedangkan komputasi grid dan cloud menggunakan komputer.
·         Biaya untuk tenaga komputasi mobile lebih mahal dibandingkan dengan komputasi grid dan cloud.
·         Komputasi mobile tidak membutuhkan tempat dan mudah dibawa kemana-mana, sedangkan grid dan cloud membutuhkan tempat yang khusus.
·         Untuk komputasi mobile proses tergantung si pengguna, komputasi grid proses tergantung pengguna mendapatkan server atau tidak, dan komputasi cloud prosesnya membutuhkan jaringan internet sebagai penghubungnya.

Karakteristik Cloud Computing
NIST mengidentifikasi lima karakteristik penting dari cloud computing (Mell & Grance, 2009) sebagai berikut:

1.         On-demand self-service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah portal web dan manajemen interface. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumberdaya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia.
2.         Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme standar, yang mengenalkan penggunaan berbagai platform (misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA).
3.         Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model multi-penyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, ataudatacenter). Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.
4.         Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan.
5.         Measured Service. Sistem cloud computing secara otomatis mengawasi dan mengopti-malkan penggunaan sumberdaya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (measuring) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pemrosesan,bandwidth, dan account pengguna aktif). Penggunaan sumberdaya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan.

Sedangkan tiga jenis model layanan dijelaskan oleh NIST (Mell dan Grance, 2009) sebagai berikut:

1.         Cloud Software as a Service (SaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada infra-struktur awan. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui interface seperti web browser (misalnya, email berbasis web). Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna tertentu.
2.         Cloud Platform as a Service (PaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur cloud computingmenggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang didukung oleh provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau penyimpanan, namun memiliki kontrol atas penyebaran aplikasi dan memungkinkan aplikasi melakukan hosting konfigurasi.
3.         Cloud Infrastructure as a Service (IaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk memproses, menyimpan, koneksi jaringan, dan komputasi sumberdaya penting lainnya, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas, dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, penyebaran aplikasi, dan mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall host).

Model penyebaran cloud computing menurut NIST terdiri dari empat model (Mell dan Grance, 2009), yaitu:
1.         Private cloud. Awan swasta. Infrastruktur awan yang semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis
2.         Community cloud. Awan komunitas. Infrastruktur awan digunakan secara bersama oleh beberapa organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang telah berbagi concerns (misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan pertimbangan kepatuhan). Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis.
3.         Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat tersedia untuk umum atau kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual layanan awan.
4.         Hybrid cloud. Awan Hibrid. Infrastruktur awan merupakan komposisi dari dua atau lebih awan (swasta, komunitas, atau publik) yang masih entitas unik namun terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang menggunakan data dan portabilitas aplikasi (e.g.,cloud bursting for load-balancing between clouds).


Cara kerja Cloud Computing

Seperti dapat kita simpulkan, bahwa komputasi awan merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi komputer dengan pengembangan berbasis internet. Sebutan cloud sendiri merupakan sebuah istilah yang diberikan pada teknologi jaringan internet. Jadi teknlogi komputasi berbasis awan semua data berada dan disimpan di server internet, begitu juga dengan aplikasi ataupun software yang pada umumnya dibutuhkan pengguna semuanya berada di komputer server. Sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi pada server. Tetapi pengguna harus terhubung ke internet untuk bisa mengakses dan menjalankan aplikasi yang berada di server tersebut.
Dengan kata lain pengguna bisa saja hanya menyediakan sebuah komputer dan perangkat jaringan internet untuk bisa terhubung ke server internet dan menyimpan data di komputer server tanpa harus menyediakan hard-disk yang berkapasitas besar pada komputernya sendiri untuk menyimpan data.

Contoh penerapan Cloud Computing

·                EMR (Electronic Medical Records)
·                Dropbox
·                Google Drive
·                Gmail
·                iCloud
·                Github
·                SourceForge

Cloud Computing di bidang kesehatan (EMR)

  • 0
Cloud Computing

Komputasi bisa diartikan sebagai cara untuk menyelesaikan sebuah masalah dari inputan data dengan menggunakan algoritma. Teknologi komputasi adalah aktivitas penggunaan dan pengembangan teknologi komputer, perangkat keras, dan perangkat lunak komputer. Ia merupakan bagian spesifik komputer dari teknologi informasi.
Secara umum ilmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam penggunaan praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bentuk komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan prinsip-prinsip baru yang mendasar dalam ilmu.
Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Bidang ini juga berbeda dengan teori dan percobaan sebagai bentuk tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut.

Komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern. Konsep ini pertama kali digagasi oleh John Von Neumann (1903-1957). Beliau adalah ilmuan yang meletakkan dasar-dasar komputer modern. Von Neumann telah menjadi ilmuwan besar abad 21. Von Neumann memberikan berbagai sumbangsih dalam bidang matematika, teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer yang di salurkan melalui karya-karyanya . Beliau juga merupakan salah satu ilmuwan yang terkait dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada Perang Dunia II lalu. Kegeniusannya dalam matematika telah terlihat semenjak kecil dengan mampu melakukan pembagian bilangan delapan digit (angka) di dalam kepalanya.

Jenis-jenis Komputasi Modern 
  1. Mobile computing adalah komputasi bergerak memiliki beberapa penjelasan, salah satunya komputasi bergerak merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel dan mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel. Contoh dari perangkatkomputasi bergerak seperti GPS, juga tipe dari komputasi bergerak seperti smart phone, dan lain sebagainya. 
  2. Grid computing Komputasi grid menggunakan komputer yang terpisah oleh geografis, didistibusikan dan terhubung oleh jaringan untuk menyelasaikan masalah komputasi skala besar. Ada beberapa daftar yang dapat dugunakan untuk mengenali sistem komputasi grid, adalah :
·         Sistem untuk koordinat sumber daya komputasi tidak di bawah kendala pusat
·         Sistem menggunakan standart dan protokol yang terbuka
·         Sistem mencoba mencapai kualitas pelayanan yang canggih yang lebih baik di atas kualitas komponen individu.
  1. Cloud computing Gaya komputasi yang terukur dinamis dan sumber daya virtual                 yang sering             menyediakan                      layanan           melalui internet : 
·         Komputasi mobile menggunakan teknologi komputer yang bekerja seperti handphone, sedangkan komputasi grid dan cloud menggunakan komputer.
·         Biaya untuk tenaga komputasi mobile lebih mahal dibandingkan dengan komputasi grid dan cloud. 
·         Komputasi mobile tidak membutuhkan tempat dan mudah dibawa kemana-mana, sedangkan grid dan cloud membutuhkan tempat yang khusus.
·         Untuk komputasi mobile proses tergantung si pengguna, komputasi grid proses tergantung pengguna mendapatkan server atau tidak, dan komputasi cloud prosesnya membutuhkan jaringan internet sebagai penghubungnya.


Karakteristik Cloud computing
NIST mengidentifikasi lima karakteristik penting dari cloud computing (Mell & Grance, 2009) sebagai berikut:
1.      On-demand self-service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah portal web dan manajemen interface. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumberdaya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia.
2.      Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme standar, yang mengenalkan penggunaan berbagai platform (misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA).
3.      Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model multi-penyewa, dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, ataudatacenter). Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.
4.      Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan.
5.      Measured Service. Sistem cloud computing secara otomatis mengawasi dan mengopti-malkan penggunaan sumberdaya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (measuring) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pemrosesan,bandwidth, dan account pengguna aktif). Penggunaan sumberdaya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan.

Sedangkan tiga jenis model layanan dijelaskan oleh NIST (Mell dan Grance, 2009) sebagai berikut:
1.      Cloud Software as a Service (SaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada infra-struktur awan. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui interface seperti web browser (misalnya, email berbasis web). Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna tertentu.
2.      Cloud Platform as a Service (PaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur cloud computingmenggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang didukung oleh provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau penyimpanan, namun memiliki kontrol atas penyebaran aplikasi dan memungkinkan aplikasi melakukan hosting konfigurasi.
3.      Cloud Infrastructure as a Service (IaaS). Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk memproses, menyimpan, koneksi jaringan, dan komputasi sumberdaya penting lainnya, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas, dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, penyebaran aplikasi, dan mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall host).

Model penyebaran cloud computing menurut NIST terdiri dari empat model (Mell dan Grance, 2009), yaitu:
1.      Private cloud. Awan swasta. Infrastruktur awan yang semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis
2.      Community cloud. Awan komunitas. Infrastruktur awan digunakan secara bersama oleh beberapa organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang telah berbagi concerns (misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan pertimbangan kepatuhan). Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off premis.
3.      Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat tersedia untuk umum atau kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual layanan awan.
4.      Hybrid cloud. Awan Hibrid. Infrastruktur awan merupakan komposisi dari dua atau lebih awan (swasta, komunitas, atau publik) yang masih entitas unik namun terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang menggunakan data dan portabilitas aplikasi (e.g.,cloud bursting for load-balancing between clouds).


Penggunaan Cloud Computing di bidang kesehatan
Penggunaan teknologi IT dalam dunia medis sudah lama digunakan, contohnya saja dalam penyimpanan data pasien, data dokter ataupun yang lainnya. EMR (Electronic Medical Records) atau dalam bahasa Indonesia nya adalah Rekaman Data Medis Elektronik yang menggunakan networking system seperti internet. EMR ini adalah sebuah software yang digunakan untuk menyimpan data medis para pasien. Dengan masih menggunakan sistem atau teknologi networking seperti internet, EMR hanya bisa diakses oleh pengguna atau user dan penyedia layanan EMR di satu tempat saja, dan EMR tidak terintegerasi ke dalam software lain atau tidak dapat digunakan ke penyedia software lain (dalam hal ini Rumah Sakit). Tetapi dengan adanya dunia Cloud dunia medis sekarang ini menjadi sangat maju, terutama untuk menintegrasikan EMR, sehingga dengan masuknya Cloud Computing data medis para pasien dapat diakses di manapun, kapanpun.

Flowchart pada sistem aplikasi

Abstrak
Sekarang industri kesehatan berkembang sangat besar karena peningkatan populasi lansia dan penurunan tingkat kelahiran. Sebuah kesehatan menjadi masalah besar karena kurangnya ketersediaan dokter ahli. Karena masalah ini ada pergeseran paradigma dari pemantauan kesehatan berdasarkan kebutuhan untuk layanan pemantauan kesehatan preventif. Tetap melihat skenario ini kami mengusulkan sistem perawatan kesehatan yang akan diintegrasikan dengan komputasi awan. Yang akan membuat sistem yang mampu menghasilkan ESDM yaitu Electronic Medical Records pasien yang akan memainkan peran bermanfaat bagi proses perbaikan diagnostik dan cepat pasien serta untuk dokter berlatih medis yang membutuhkan kasus medis yang luas untuk tujuan studi mereka sendiri. Sistem ini akan melacak kesehatan pasien secara tepat waktu dan menghasilkan peringatan ketika parameter vital pasien melintasi nilai normal. Data besar akan dipindahkan ke penyimpanan awan yang dapat diakses oleh dokter ahli yang terdaftar dan pasien melalui Android App.



journal preview:

Jadi, kerangka kerja ini menyediakan tingkat tinggi integrasi, interoperabilitas, dan berbagi penyedia layanan kesehatan, pasien dan praktisi. Cloud memungkinkan akses Internet yang cepat dan berbagi dengan pengguna otentik. Analisis data besar membantu menganalisis data pasien untuk memberikan intervensi yang tepat untuk pasien yang tepat pada waktu yang tepat.

Referensi: